SUARA RASA
Betapa sederhana hidup kita Terluka, bahagia, menangis dan tertawa Semua bertumpu dalam satu kata Yang mereka sebut rasa Musim yang tak menentu ini Membawa kita pada rasa sunyi Pada rasa takut yang mendebarkan Ah pikirku, betapa kalutnya semesta Terombang-ambing karena ulah penghuninya Seperti angin yang menembus malam Ia tak henti-hentinya menyerbu Hingga membekukan tulang-tulang Kini, pohon kepalsuan beriringan Menari dalam kepahitan Meringkuk lemah kesakitan Mereka yang berharap Akan tetap menunggu dengan tabah pasrah untuk jawaban Namun mereka yang tawar akan tetap meratap dalam keanghkuhan